Menjaga Eksistensi Media Tradisional di Era Dominasi Media Sosial

Mengapa Menjaga Eksistensi Media Tradisional Penting?

"Media tradisional memiliki nilai historis dan budaya yang tidak tergantikan," urai Eko Nugroho, pakar media dan komunikasi dari Universitas Gadjah Mada. Menurutnya, media seperti surat kabar, radio, dan televisi telah berperan penting dalam membangun identitas nasional dan mempererat ikatan komunitas di Indonesia. Mereka melahirkan generasi yang terinformasi dan teredukasi. Namun, eksistensi mereka saat ini terancam oleh dominasi media sosial.

Menjaga eksistensi media tradisional bukan berarti menolak perkembangan zaman. Sebaliknya, menunjukkan apresiasi terhadap warisan budaya dan pengakuan terhadap peran mereka dalam masyarakat. Selain itu, media tradisional seringkali menjadi sumber berita dan informasi yang lebih terpercaya dibandingkan dengan media sosial yang rawan disusupi hoaks dan informasi tidak valid. "Media tradisional memiliki mekanisme verifikasi dan editing yang ketat, sehingga membuat berita yang mereka hasilkan lebih akurat," jelas Eko.

Bagaimana Strategi Menyelamatkan Media Tradisional di Era Media Sosial?

Strategi pertama adalah melakukan adaptasi digital. "Media tradisional harus memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan jangkauan dan interaksi mereka dengan pembaca atau pemirsa," saran Eko. Misalnya, membuat versi online dari surat kabar atau program radio dan televisi. Selain itu, mereka juga bisa memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan konten mereka.

Strategi kedua adalah mempertahankan dan meningkatkan kualitas konten. Hal ini karena media sosial dipenuhi oleh beragam jenis konten, sehingga konten yang berkualitas tinggi dan informatif akan selalu dicari oleh pengguna. "Pada dasarnya, orang mencari informasi, bukan media. Jadi, konten yang baik dan kredibel akan selalu memiliki tempat," tegas Eko.

Strategi ketiga adalah melakukan kolaborasi dengan pelaku media sosial. Misalnya, berkolaborasi dengan influencer atau youtuber untuk mempromosikan konten atau program mereka. Ini akan membantu media tradisional untuk menjangkau audiens yang lebih muda dan lebih luas.

"Kuncinya adalah adaptasi dan inovasi," tutup Eko. "Media tradisional tidak perlu merasa terancam oleh media sosial, tetapi harus melihatnya sebagai peluang untuk berkembang dan maju." Dengan demikian, eksistensi media tradisional dapat terjaga di era dominasi media sosial.

Theme: Overlay by Kaira Extra Text
Cape Town, South Africa