1. Pengertian Media Tradisional dan Perilaku Konsumen Konten Baru
Media tradisional di Indonesia, mengacu pada surat kabar, televisi, dan radio. Sedangkan konsumen konten baru lebih condong ke media digital seperti media sosial, blog, dan aplikasi mobile. Menurut Dr. Siti Zuhro, Senior Researcher di LIPI, "Ada pergeseran perilaku konsumen yang signifikan dari media tradisional ke konten baru".
Perubahan perilaku konsumen ini menunjukkan bahwa konsumen cenderung lebih memilih media yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Selain itu, konsumen juga lebih suka media yang interaktif dan bisa memberikan feedback langsung. Akan tetapi, pergeseran ini bukan berarti kematian bagi media tradisional. Sebaliknya, ini adalah peluang bagi media tradisional untuk beradaptasi dan terus relevan.
2. Strategi Adaptasi Media Tradisional dengan Perilaku Konsumen Konten Baru
Adaptasi adalah kunci untuk bertahan dalam industri yang berkembang pesat ini. Media tradisional bisa melakukan beberapa strategi untuk bisa bertahan. Pertama, bertransformasi menjadi media digital. Misalnya, membuat website atau aplikasi mobile. Dengan begitu, media tradisional bisa diakses di mana saja dan kapan saja oleh konsumen.
Kedua, interaksi dengan konsumen. Media tradisional bisa memanfaatkan media sosial untuk berinteraksi langsung dengan konsumeni. Ini memberikan kesempatan bagi media untuk mendapatkan feedback langsung dan membangun hubungan yang lebih baik.
Ketiga, peningkatan kualitas konten. "Kualitas konten adalah yang paling penting," kata Dr. Siti Zuhro. Konsumen konten baru cenderung lebih kritis dan selektif dalam memilih konten. Oleh karena itu, media tradisional harus berusaha untuk selalu memberikan konten yang berkualitas dan relevan.
Keempat, berkolaborasi dengan influencer. Kolaborasi ini bisa membantu media tradisional untuk menjangkau audiens yang lebih luas, terutama generasi muda.
Secara keseluruhan, adaptasi media tradisional dengan perilaku konsumen konten baru adalah suatu proses yang membutuhkan perubahan dan inovasi. Akan tetapi, dengan strategi yang tepat, media tradisional masih memiliki potensi untuk terus bertahan dan berkembang di era digital ini.