Memahami Konsep Berinovasi dengan Media Tradisional di Indonesia
Inovasi dalam media tradisional di Indonesia bukanlah konsep yang asing. Sesuai dengan kata Profesor Media dan Komunikasi di Universitas Indonesia, Rudi Sukandar, “Media tradisional tetap memiliki peran penting dalam masyarakat, namun perlu diinovasi agar tetap relevan." Penggabungan antara seni dan teknologi dapat menghasilkan karya yang unik dan menarik bagi generasi muda.
Misalnya, wayang kulit. Kini, sudah banyak seniman yang membawa wayang kulit ke media digital. Seperti seniman Bandung, Aan Mansyur, yang menggabungkan wayang kulit dengan animasi digital. “Dengan diadopsinya teknologi baru, wayang kulit bisa lebih menarik dan relevan bagi generasi muda," kata Aan. Bukan hanya itu, media tradisional seperti layar tancap juga bisa dimanfaatkan dengan teknologi terkini. Proyeksi film secara outdoor dengan menggunakan proyektor terkini menjadi daya tarik tersendiri.
Mengenal Lebih Jauh Tentang Konvergensi Media di Indonesia
Perubahan zaman membawa dampak pada media. Konvergensi media menjadi konsep yang tidak bisa dihindari. Sederhananya, konvergensi media adalah penggabungan antara media cetak, televisi, radio, dan internet menjadi satu platform. Menurut Dr. Wahyudi, peneliti media dari Universitas Gadjah Mada, “Konvergensi media adalah keniscayaan. Dengan konvergensi, informasi bisa disampaikan lebih cepat, efisien, dan mendalam."
Di Indonesia, banyak media yang sudah melakukan konvergensi. Seperti Kompas.com yang awalnya media cetak, kini memiliki platform online dan juga televisi. “Konvergensi memungkinkan kita untuk menjangkau audiens yang lebih luas," ujar Dewi Kusumawati, Direktur Utama Kompas.com.
Namun, ada juga tantangan dalam konvergensi media. Misalnya, dalam hal etika dan regulasi. “Ada tantangan dalam memastikan bahwa konten yang disajikan tetap berimbang dan tidak bersifat manipulatif," kata Wahyudi. Selain itu, tantangan lainnya adalah dalam hal teknologi dan sumber daya manusia.
Namun demikian, optimisme untuk konvergensi media di Indonesia tetap tinggi. Diharapkan, inovasi dalam media tradisional dan konvergensi media dapat berjalan seiring dan seimbang. Dengan demikian, masyarakat bisa mendapatkan manfaat maksimal dari media, baik tradisional maupun digital. “Kedua konsep ini bukanlah suatu yang bertentangan, melainkan saling melengkapi," pungkas Dewi Kusumawati.