Pemanfaatan Platform Digital untuk Keberlanjutan Media Tradisional

Mengenal Lebih Dekat Platform Digital Sebagai Pendukung Media Tradisional

Dalam era digital ini, media tradisional seperti koran atau majalah, mulai tergeser oleh media digital. Kendati demikian, menurut Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Widodo Muktiyo, "media tradisional masih memiliki peran penting dan bisa beradaptasi dengan teknologi digital." Platform digital menjadi solusi yang tepat untuk menghidupkan kembali media tradisional.

Diversifikasi konten menjadi langkah pertama dalam pemanfaatan platform digital. Misalnya, koran atau majalah bisa dipublikasikan dalam bentuk digital (e-paper). Selain itu, berita atau artikel yang biasanya dibaca, bisa diubah menjadi podcast atau video. Konten visual seperti infografis dan foto juga bisa menjadi pilihan.

Lebih dari itu, platform digital juga membuka peluang monetisasi baru. "Dengan platform digital, media tradisional bisa mendapatkan pendapatan dari iklan digital, paywall, atau berlangganan," jelas Ahmad Syarif Hidayatullah, seorang pakar media dari Universitas Padjadjaran.

Menjembatani Jurang Digital: Merumuskan Strategi Keberlanjutan Media Tradisional Melalui Platform Digital

Menurut data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi pengguna internet di Indonesia mencapai 73,7% pada tahun 2020. Angka ini menjadi pertimbangan penting dalam merumuskan strategi keberlanjutan media tradisional.

"Media tradisional harus berinovasi," ujar Dedy Permadi, pengamat media dari Universitas Indonesia. Ia menambahkan, "Mereka harus memanfaatkan platform digital untuk memperluas jangkauan dan mengakomodir perubahan perilaku konsumen."

Riset menjadi langkah awal dalam strategi ini. Media harus memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh audiens di era digital. Kemudian, membuat konten yang relevan dan mengemasnya dalam format yang disukai audiens.

Selain itu, media juga harus memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional. Misalnya, dengan menggunakan sistem manajemen konten (CMS) yang sesuai atau menggunakan teknologi otomatisasi untuk publikasi dan distribusi konten.

Terakhir, media harus aktif berinteraksi dengan audiens di media sosial atau melalui komentar di website. Menurut Dedy, "Interaksi ini tidak hanya meningkatkan engagement, tapi juga memberikan insight tentang apa yang diinginkan audiens."

Dengan memanfaatkan platform digital, media tradisional memiliki potensi besar untuk tetap bertahan dan bahkan berkembang di era digital. "Media tradisional yang mampu beradaptasi dengan digital akan memiliki masa depan yang cerah," pungkas Dedy.

Theme: Overlay by Kaira Extra Text
Cape Town, South Africa