Mengenal Lebih Dekat: Peran Media Tradisional Melawan Hoaks
Pada era digital yang penuh dengan informasi, media tradisional seperti surat kabar, televisi, dan radio memegang peran penting dalam melawan hoaks. Dewan Pers mengungkapkan bahwa media massa memiliki peran vital dalam mencegah penyebaran hoaks. "Media massa berfungsi sebagai penyaring informasi yang dapat dipercaya," ujar Dewan Pers.
Dalam konteks Indonesia, media tradisional memiliki kepercayaan yang kuat dari masyarakat. Data dari Litbang Kompas menunjukkan bahwa 70% responden lebih percaya berita yang disiarkan oleh media cetak dibandingkan media online. Ini membuktikan bahwa media tradisional masih relevan dan efektif dalam melawan hoaks di era digital.
Seorang ahli komunikasi, Dr. I Made Narsa, menegaskan bahwa peran media tradisional sangat penting. "Dalam melawan hoaks, media tradisional lebih bisa dipercaya karena melewati proses verifikasi yang ketat," ungkap Dr. Narsa. Ia menambahkan, "Dengan proses editing dan pengecekan yang ketat, media tradisional bisa menjadi penyeimbang berita palsu yang marak di era digital."
Selanjutnya: Bagaimana Media Tradisional Menghadapi Hoaks di Era Digital
Namun, menghadapi hoaks di era digital bukanlah hal yang mudah. Media tradisional harus beradaptasi dan mengubah strategi. Menurut Peneliti Senior LIPI, Dr. Siti Zuhro, "Media tradisional harus melakukan digitalisasi dan peningkatan kualitas jurnalisme. Sedangkan untuk masyarakat, harus terus dilakukan literasi media."
Berbagai upaya dilakukan media tradisional untuk melawan hoaks. Salah satunya adalah kerjasama antara media tradisional dengan platform digital seperti Google dan Facebook dalam program verifikasi fakta. Program ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memerangi berita palsu yang beredar di internet.
Selain itu, media tradisional juga aktif melakukan peliputan investigasi untuk membongkar hoaks. "Melakukan investigasi dan faktual adalah kunci utama dalam melawan hoaks," kata Eko Maryadi, Ketua Serikat Jurnalis untuk Keberagaman Media (SEJUK).
Untuk melawan hoaks, media tradisional harus terus beradaptasi dan berinovasi. Media tradisional harus memanfaatkan teknologi digital untuk menjaga kredibilitas dan kepercayaan masyarakat. Karena itu, pembangunan kapasitas jurnalisme dan peningkatan literasi media bagi masyarakat menjadi hal yang penting dalam era digital ini.
Dengan demikian, peran media tradisional dalam menghadapi hoaks di era digital sangatlah penting. Media tradisional, dengan kepercayaan dan kredibilitasnya, dapat menjadi benteng dalam melawan hoaks dan berita palsu.