Transformasi Media Tradisional Indonesia di Era Digitalisasi

Mengenal Lebih Dalam Media Tradisional Indonesia

Media tradisional Indonesia memiliki warna dan pesona tersendiri yang tidak dimiliki oleh media lainnya. Wujudnya beragam, mulai dari wayang, ludruk, ketoprak, hingga lenong. Menurut Dr. Ishadi SK, pakar media dan komunikasi, "Media tradisional adalah sarana komunikasi yang telah ada sejak lama dan telah berkembang dalam budaya masyarakat." Media ini selalu menjadi bagian dari kehidupan masyarakat dan menjadi jembatan komunikasi antara generasi.

Walau begitu, media tradisional di Indonesia menghadapi tantangan besar. Munculnya era digitalisasi telah membuat banyak perubahan dalam industri media. Pergeseran ini telah berdampak pada media tradisional dan mempengaruhi cara orang menikmati dan memahami budaya. "Era digitalisasi menuntut semua sektor untuk beradaptasi, termasuk media tradisional," kata Dr. Ishadi SK.

Transformasi dan Tantangan Media Tradisional di Era Digitalisasi

Era digital tidak hanya memberikan tantangan, tetapi juga memberikan peluang. Media tradisional kemudian bertransformasi untuk tetap relevan. Ada beberapa media tradisional yang mulai menjalankan transformasi ini, seperti wayang. Kini, wayang pada dasarnya memiliki kanal Youtube sendiri, sehingga orang bisa menikmatinya kapan saja dan di mana saja.

Namun, transformasi ini tidak semudah membalik telapak tangan. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangannya adalah bagaimana menjaga esensi dan nilai-nilai yang terkandung dalam media tradisional saat bertransformasi menjadi digital. "Transformasi ini harus dilakukan dengan bijaksana agar tidak menghilangkan ciri khas dan nilai-nilai budaya yang ada," ujar Dr. Ishadi SK.

Selain itu, tantangan lainnya adalah bagaimana menciptakan konten yang menarik bagi generasi muda. Konten yang relevan dan menarik adalah kunci untuk menjangkau audiens lebih luas. Menurut Dr. Ishadi SK, "Media tradisional harus mampu menciptakan konten yang tidak hanya informatif, tetapi juga edukatif dan menghibur."

Terakhir, tantangan terbesar adalah bagaimana mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu mengelola dan mengoperasikan teknologi digital. Ini penting karena teknologi digital adalah kunci dalam transformasi media tradisional. "Tanpa SDM yang mampu, transformasi ini akan sulit terwujud," tegas Dr. Ishadi SK.

Secara keseluruhan, transformasi media tradisional di era digitalisasi memang menghadirkan tantangan. Namun, dengan komitmen, kreativitas, dan adaptasi, media tradisional bisa tetap bertahan dan relevan di era modern ini. Dengan demikian, media tradisional dapat terus melestarikan budaya dan warisan Indonesia di tengah era digital yang semakin maju.

Theme: Overlay by Kaira Extra Text
Cape Town, South Africa