Mengenal Lebih Dekat tentang Media Tradisional dan Fungsinya
Media tradisional adalah platform komunikasi yang telah lama ada sebelum era digital, seperti surat kabar, radio, dan televisi. Fungsinya, bukan hanya sebagai sumber informasi, tapi juga sebagai sarana edukasi dan hiburan. Menurut pendapat Ahmad Zaki, seorang ahli komunikasi dari Universitas Indonesia, "media tradisional memiliki peran penting dalam membangun dan mempertahankan identitas budaya lokal."
Fungsi lain yang tidak kalah penting adalah penyebaran informasi kepada masyarakat yang belum terjangkau internet. Seperti di beberapa daerah terpencil di Indonesia, media tradisional masih menjadi sumber informasi utama. Zaki menambahkan, "media tradisional, seperti radio, masih efektif di daerah-daerah tertentu."
Mengapa Penting Mempertahankan Media Tradisional di Era Digital?
Pertanyaan yang sering muncul, kenapa kita perlu mempertahankan media tradisional di era digital yang semakin maju? Jawabannya sederhana, kita butuh keseimbangan. Dalam era digital, banyak informasi yang tidak valid dan tidak bertanggung jawab tersebar. Media tradisional memiliki proses verifikasi informasi yang lebih ketat, sehingga keberadaannya masih relevan.
Selain itu, media tradisional juga memiliki fungsi sosial yang tidak bisa diabaikan. Sebagai contoh, surat kabar lokal bisa menjadi sarana komunikasi dan informasi di antara warga sekitar. Menurut Rizky, seorang jurnalis senior, "surat kabar lokal mempertahankan rasa komunitas dengan menyebarkan berita yang relevan dan membantu menjaga identitas lokal."
Selain itu, media tradisional juga memberikan alternatif cara mengonsumsi informasi. Ada orang yang lebih nyaman mendengarkan berita melalui radio daripada membaca di internet. Menurut penelitian oleh MarkPlus, sekitar 30% masyarakat Indonesia masih mengandalkan televisi sebagai sumber informasi utama.
Dengan kata lain, media tradisional masih memiliki peran penting di masyarakat, meski era digital semakin berkembang pesat. Oleh karena itu, mempertahankan keberadaan media tradisional dalam era digital bukanlah hal yang sia-sia, tapi perlu untuk menjaga keseimbangan dan keberagaman cara kita mendapatkan informasi.
Mempertahankan media tradisional di era digital bukan berarti menolak kemajuan, tapi mencari titik tengah antara tradisi dan modernisasi. Seperti kata bijak lama, "jangan melupakan akar saat mengejar langit", sama halnya dengan media. Era digital mungkin menawarkan langit yang lebih tinggi, tapi kita tetap butuh akar yang kokoh, yaitu media tradisional.